BRMP Lingkungan Dukung Pelatihan Pemanfaatan FABA untuk Pertanian di Rembang
Rembang, 28 Oktober 2025 - BRMP Lingkungan Pertanian memberikan dukungan teknis kepada Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) DPD Rembang dalam kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah batubara FABA (fly ash – bottom ash). Kegiatan yang dikemas dalam pelatihan pembuatan pupuk “boba” (booster FABA) ini diselenggarakan di PLTU Nusantara Power UP Rembang.
Pelatihan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Manajer Bisnis Support PT PLN Nusantara Power UP Rembang, perwakilan BRMP Lingkungan Pertanian, koordinator penyuluh pertanian se-Kabupaten Rembang, serta para petani inovatif dan petani milenial di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, S.Pt., M.Si., membuka kegiatan secara resmi sekaligus memberikan sambutan. Ia menyampaikan apresiasi kepada Perhiptani yang telah menginisiasi pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan limbah FABA menjadi produk bernilai tambah. “Penyuluh Kabupaten Rembang harus menjadi agen perubahan dalam pembangunan pertanian di Rembang,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer Bisnis Support PT PLN Nusantara Power UP Rembang, Arie Hariyanto, memaparkan aktivitas operasional perusahaan serta sejumlah prestasi yang telah diraih oleh PLTU Nusantara Power Rembang.
Dukungan ilmiah diberikan oleh BRMP Lingkungan Pertanian melalui pemaparan materi oleh Dr. Rina Kartikawati, S.P., M.Agr., dengan tema “Pemanfaatan FABA untuk Pertanian.” Dalam paparannya, Rina menjelaskan bahwa FABA dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah dan pupuk yang mengandung silika, sesuai dengan ketentuan mutu dalam SNI 9387:2025 tentang Fly ash dan/atau Bottom ash sebagai pembenah tanah dan bahan baku pupuk pertanian.
Selain teori, peserta juga mendapatkan pelatihan praktis pembuatan booster FABA, yaitu pembenah tanah berbahan dasar campuran limbah organik (seperti limbah buah naga dan kotoran ternak) dengan FABA dalam perbandingan 85% kompos dan 15?BA. Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan, yang berlangsung interaktif melalui tiga sesi diskusi dan diakhiri dengan praktik lapangan bersama tim CSR PT PLN Nusantara Power.
Kegiatan ini menjadi langkah kolaboratif antara dunia riset, pemerintah daerah, dan sektor industri untuk mendorong pertanian berkelanjutan berbasis inovasi pemanfaatan limbah ramah lingkungan.